Rabu, 29 Januari 2014

Emas Kembali Sebagai Safe Haven Seiring Tekanan Pada Emerging Market


Emas Kembali Sebagai Safe Haven Seiring Tekanan Pada Emerging Market

Harga emas dunia mencatatkan kenaikan terbesar dalam sepekan terakhir di pasar Asia pagi ini (30/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.07 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat diperdagangkan di level US$ 1.266,27 per troy ounce. Kemarin, harga emas ditutup pada posisi US$ 1.267,24 per troy ounce.

Harga emas berhasil mendaki seiring adanya kecemasan mengenai guncangan di pasar mata uang emerging market. Kondisi ini menyebabkan tingkat permintaan emas sebagai safe haven semakin meningkat. Ditambah lagi, the Federal Reserve memutuskan untuk kembali memangkas nilai stimulusnya senilai US$ 10 miliar.
Kamis dini hari tadi, the Fed kembali melakukan tapering menjadi US$ 65 miliar dari sebelumnya $75 miliar. Pemangkasan stimulus ini (tapering) merupakan yang kedua setelah bulan Desember lalu. Sementara, guncangan yang terjadi di emerging market dipicu oleh hengkangnya dana asing dari pasar finansial emerging. Kondisi itu menyebabkan sejumlah bank sentral di negara berkembang seperti Turki dan Afrika Selatab menaikkan suku bunga acuannya secara agresif pada pekan ini.

“Investor sudah melepas aset-aset emerging market sejak the Fed memulai kebijakan tapering. Kondisi ini yang meningkatkan permintaan emas sebagai safe haven. Namun, rendahnya nilai stimulus juga tidak positif terhadap harga emas.
Emas diprediksi bergerak dikisaran $1254 – 1272

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar