Minggu, 23 Februari 2014

PERTEMUAN G20 MENGAKOMODIR KEPENTINGAN NEGARA-NEGARA BERKEMBANG


Janet Yellen yang menghadiri forum G-20 sebagai forum internasional pertamanya sebagai Ketua The Fed, tampil sukses mengambil hati perwakilan dari negara-negara berkembang dalam masalah kekhawatiran negara-negara anggota G20 akan reaksi ekonomi internasional akibat terimbas oleh setiap kebijakan moneter yang diputuskan oleh negara-negara maju, terutama The Fed.

Dalam komunike forum G-20 di Sydney kemarin,  India dan Afrika Selatan bersuara vokal dalam memberikan saran pada The Fed untuk mempertimbangkan kembali dampak yang ditimbulkan akibat penarikan stimulus. Sementara perwakilan dari Inggris dan Australia justru mendukung penarikan stimulus The Fed dengan menyatakan bahwa The Fed sebagai Bank Sentral AS memiliki hak penuh untuk mengutamakan AS dan menentukan kebijakan moneter sesuai dengan kebutuhan negaranya sendiri, apalagi menyangkut keselamatan ekonomi AS dari kegagalan domestik, meskipun dampaknya memang akan merugikan negara-negara lain.
Namun, Janet Yellen yang baru menjabat sebagai Ketua The Fed selama tiga minggu ini, cukup pandai mawas diri bahwa setiap pernyataannya akan memberikan pengaruh, sehingga selama di Sydney kemarin, selalu berada di dalam ruangannya dan menghindari memberikan pernyataan pada publik selain dalam forum.
Sementara pada tanggal 11 Februari lalu, Yellen telah berjanji untuk terus berpegang kepada dua mandat dalam melakukan penarikan stimulus.
Pertama, penarikan stimulus akan dilakukan bertahap untuk memberikan kesempatan pada ekonomi dalam mengurangi angka pengangguran.
Kedua, akan menciptakan inflasi sebanyak 2 persen serta akan terus mempertahankan persentase 2 persen tersebut

Mengenai kapan kelanjutan penarikan stimulus The Fed akan dilaksanakan, komunike G-20 mencatat bahwa hal tersebut akan tergantung pada outlook harga dan pertumbuhan. Dan G-20 akan berupaya untuk mengangkat produk domestik bruto kolektif hingga lebih dari dua persen di atas angka yang telah diperoleh yang diimplikasikan oleh kebijakan yang diambil saat ini hingga lima tahun mendatang.

Pada intinya, pernyataan final G-20 memasukkan komitmen bahwa bank-bank sentral akan selalu mempertimbangkan dampak dari setiap kebijakan moneter yang mereka buat dan dengan hormat meminta pada negara ekonomi maju untuk selalu membuat kebijakan moneter yang akomodatif. Meskipun demikian, belum ada indikasi yang jelas bahwa The Fed akan membuat perubahan dalam pendekatan kebijakan moneternya.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar