Market Outlook Kamis 28 Agustus 2014
Tadi malam euro berhasil rebound menjauhi level terendah 13 bulannya setelah laporan memperkirakan ECB kemungkinan tidak memperkenalkan stimulus pekan depan sementara indeks saham utama AS sedikit melemah, dengan indeks S&P 500 berada di area level 2000.
Reuters dalam laporannya Rabu lalu mengutip sumber ECB yang mengatakan bank tidak mungkin untuk memulai pelonggaran kuantitatif (QE), serupa dengan apa yang dilakukan the Fed dalam pembelian obligasi yang telah dilakukan, pada pertemuan pekan depan kecuali angka inflasi bulan Agustus yang jatuh tempo pada Jumat yang menandai sinyal blok 18 negara itu bergerak lebih dekat ke arah deflasi.
Para trader mengatakan laporan itu mendinginkan ekspektasi sebelum aksi ECB pada pertemuan 4 September setelah seruan Presiden ECB Mario Draghi untuk tindakan kebijakan yanglebih condong untuk melakukan stimulus.
-
EURUSD :
Rebound euro membebani indeks dollar AS yang turun sebesar 0.26 persen.
euro berhasil rebound menjauhi level terendah 13 bulannya setelah laporan memperkirakan ECB kemungkinan tidak memperkenalkan stimulus pekan depan
-
GBPUSD :
Sebelumnya dalam BoE Minutes pekan kemarin, 2 dari 9 anggota voting MPC sudah mulai pilih kenaikan suku bunga tahun 2014 ini. Hanya saja masih belum didukung oleh kondisi ekonomi – melalui rilis data CPI, housing price dan retail sales Inggris, yang relatif merosot sehingga dapat menghambat potensi kenaikan suku bunga lebih cepat.
-
AUDUSD :
Pagi ini rilis data private capital expenditure yang hasilnya positif akan terus mendorong penguatan aussie mendekati level 0.9400
-
USDJPY :
Selain itu yen menguat atas dukungan geopolitik di Ukraina yang sedikit menegang kembali. Ukraina menuduh pasukan Rusia telah melakukan serangan militer baru di perbatasan, sehari pasca pemimpin ke-2 negara sepakat untuk bekerjasama mengakhiri perang separatis di wilayah timur negara tersebut. Ketegangan politik mendukung pembelian aset aman seperti yen
-
XAUUSD :
Dolar melemah karena para trader memfokuskan pada aset‐aset beresiko, sementara spekulasi ECB tidak akan melakukan kebijakan stimulus moneternya juga telah turut memicu ketertarikan investor pada emas.
Ketegangan di Ukraina juga akan mendukung penguatan harga logam mulia, diberitakan pada hari Rabu dimana Ukraina menuduh Rusia telah melakukan serangan militer baru di perbatasan, sehari pasca pemimpin ke-2 negara sepakat untuk bekerjasama mengakhiri perang separatis di wilayah timur negara tersebut.
Author by Paulswen
SINYAL FOREX WITH AKURASI & REAL ACCOUNT HISTORY CLICK HERE
INFORMASI HUBUNGI :
TEAM SIMPRO
NO. HP : 081380725502
PIN BB : 2A6066FB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar