Dollar menguat pada perdagangan Selasa kemarin setelah rilis data inflasi zone euro yang lemah memperkuat ekspektasi stimulus tambahan oleh ECB. Data inflasi tersebut memperkuat ekspektasi bahwa Mario Draghi akan menegaskan kembali kesiapannya untuk menambahkan stimulus pada siding ECB Kamis besok. Hal ini menyebabkan euro terus melemah atas dollar AS.
Dollar menembus level tertinggi 4 tahun terhadap sejumlah rivalnya, menempatkan indeks dollar mencatat kenaikan kuartalan terbesarnya dalam 6 tahun dan menguat kelevel tertinggi 2 tahun terhadap euro setelah data inflasi zone euro tercatat naik 0.3% y/y, melemah dari 0.4% kenaikannya diperiode Juli- Agustus.
Menguatnya dollar telah menekan harga komoditas, dengan harga emas menuju harga terendah dalam 9 bulan sebelum akhirnya mengurangi kerugiannya. Harga emas tercatat turun sebesar 6.1% pada September, koreksi tertajam sejak Juni 2013 dan mencatat penurunan kuartalan pertamanya dalam tahun ini seiring ekspektasi akan berlanjutnya penguatan dollar.
Melemahnya emas juga menyeret logam mulia lainnya seperti perak yang ikut merosot 2.8% kelevel $16.98 telah mencatat penurunan kuartal terbesar sejak pertengahan tahun 2013. Platinum merosot 0.1% kelevel $1298.50 perons dan membukukan penurunan 12 persen dalam kuartalan. Palladium anjlok 2.3% kelevel $768.10 per ons, yang telah mencapai level terendah lima bulan dan mencatat penurunan 14% dalam bulanan yang terbesar sejak September 2011.
Harga minyak brent juga terkoreksi dibawah $95 per barel akibat menguatnya dollar dan berlimpah pasokan dan mencatat penurunan harga dikuartalan tertajamnnya selama lebih dari 2 tahun. Harga minyak mentah AS juga mencatat prosentase penurunan terburuknya sejak November 2012 dan sekaligus mencatat penurunan terbesarnya sejak penurunan dikuartal kedua tahun 2012.
Author by Lien Doe Zhang
SINYAL FOREX WITH AKURASI & REAL ACCOUNT HISTORY CLICK HERE
INFORMASI HUBUNGI :
TEAM SIMPRO
NO. HP : 081380725502
PIN BB : 2A6066FB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar