Senin, 03 Maret 2014

Dampak Memanasnya Hubungan Ukraina-Russia Terhadap Ekonomi Global


Makin memanasnya ketegangan antara Ukraina-Russia telah telah mempengaruhi perekonomian dunia, khususnya dipasar uang, komoditi dan saham.

Berikut ini ringkasan dampak yang terjadi akibat krisis kraina-Russia pada perekonomian dunia :

1.       Menguatnya harga Emas

Harga emas naik kelevel tertinggi tahun ini di $1353,80 ditengah memanasnya ketegangan Ukraina-Russia membuat aksi safe haven terhadap emas. Emas sebagai aset atau lindung nilai yang diburu para investor ditengah-tengah situasi krisis. Selama ketegangan Ukraina-Russia belum berhenti, diprediksi harga emas masih akan terus naik.

2.       Harga Minyak Dunia Naik

Harga minyak di perdagangan Asia kemarin naik karena memanasnya hubungan antara Rusia dan Ukraina. Kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April naik US$ 1,2 per barel menjadi US$ 103,79 per barel hari ini. Sementara minyak jenis Brent North Sea untuk kontrak pengiriman April naik US$ 1,48 per barel menjadi US$ 110,55 per barel.. Lebih dari 70% aliran minyak dan gas Rusia dialirkan lewat wilayah Crimea menuju pembeli di Eropa Barat.

3.       Bursa Saham Asia Jatuh

Bursa-bursa di Asia kemarin terkena tekanan gejolak di Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan pasukan ke negara pecahan Uni Soviet tersebut. Sentimen ini menekan nilai tukar mata uang Asia, terutama Yen dan membuat bursanya negatif.

Aksi jual terjadi karena gejolak di Eropa. Investor asing dan domestik melepas saham dan mencari instrumen investasi yang lebih aman, salah satunya emas.



Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore kemarin:

•        Indeks Komposit Shanghai anjlok 188.84 poin (1,27%) ke level 14,652.23.

•        Indeks Hang Seng jatuh 336.29 poin (1,47%) ke level 22.500,67.

•        Indeks Straits Times melemah 28,81 poin (0,93%) ke level 3.081,97.



4.       Mata Uang Rubbel Rusia Anjlok

Setelah pasukan tentara Russia memasuki Crimea-Ukraina, timbul kekhawatiran adanya ancaman sanksi Barat terhadap Russia yang berisiko menurunkan permintaan untuk aset negara dan memperdalam aksi jual pada mata uang rubbel.

Indeks saham Rusia, turun 8,9 persen pada 11:49 di Moskow, penurunan intraday terbesar dalam lima tahun. Rubel melemah ke rekor level terendah di 42,6466 terhadap sekeranjang mata uang lainnya. Imbal hasil obligasi pemerintah Rusia yang jatuh tempo Februari 2027 naik 62 basis poin atau 0,62 persen, menjadi 8,98 persen, tertinggi sejak Juni 2012, dan berjarak 11 poin dari rekor tertingginya.

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar