Senin, 03 Maret 2014

Hal-hal yang Mempengaruhi Pergerakan Mata Uang Terutama Aussie Minggu Ini


Minggu lalu Euro berhasil mencapai level tertingginya terhadap US Dollar tahun ini pada 1.3823 menyusul rilis CPI Flash Estimate kawasan Euro yang lebih besar dari perkiraan. CPI bulan Februari tahunan naik 0.8%, lebih tinggi dari perkiraan yang 0.7%. Selain itu apresiasi EUR juga disebabkan oleh revisi CPI tahunan Januari 2014 dari 0.7% ke 0.8% (hasil rilis tanggal 24 Februari 2014). Meski angka 0.8% masih jauh dari target ECB, namun dengan hasil rilis data CPI minggu lalu itu diperkirakan kecil kemungkinannya ECB akan menurunkan suku bunga pada meeting-nya Kamis mendatang seperti banyak diprediksi oleh analis sebelumnya.

Didukung oleh data fundamental yang membaik, EUR/USD ditutup menguat pada level 1.3802. Secara keseluruhan, trend EUR/USD bulan Pebruari ini menguat dibandingkan dengan trend Januari yang melemah. Untuk minggu awal Maret ini peristiwa berdampak tinggi adalah testimoni Mario Draghi pada malam hari ini sebelum pertemuan parlemen Eropa di bidang ekonomi dan moneter di Brussels, Belgia.

Data fundamental AS minggu lalu lebih baik dari sebelumnya meski GDP kwartal ke 4 / 2013 direvisi ke angka 2.4% dari rilis pertama 3.2%. Core Durable Good Orders bulan Januari naik tajam 1.1%, jauh lebih besar dari perkiraan -0.1% dan data sebelumnya -1.3%, sementara Jobless Claims naik ke angka 348,000, lebih besar dari perkiraan dan yang tertinggi dalam 4 minggu terakhir. Minggu lalu USD cenderung melemah terhadap mata uang utama lainnya. Krisis politik di Ukraina dan apresiasi Chinese Yuan (CNY) membuat sebagian investor masuk ke safe haven Yen. Data berdampak tinggi minggu ini adalah Non-Farm Payrolls, tingkat pengangguran dan indeks ISM Manufacturing AS. Sebelum data-data ini dirilis, Dolar AS masih terpengaruh hasil dari data-data minggu lalu yang melemah sehingga Dolar AS melemah.

Sementara itu terjadi perbedaan sentimen pada mata uang komoditi. Aussie bearish oleh lemahnya data fundamental. Untuk minggu ini data berdampak tinggi adalah suku bunga RBA dan GDP Australia kwartal ke 4 tahun 2013.
 Jadi, akibat pelemahan Dolar AS saat ini, maka mata uang lainnya menguat kecuali Aussie yang akan melemah

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar