Selasa, 02 September 2014

Analisa Secara Fundamental Forex 3 September 2014



Market Outlook Rabu 3 September 2014

Dolar menguat ke  level tertinggi tahun  ini terhadap yen pada sesi Selasa kemarin didukung oleh rilisoptimis data manufaktur dan konstruksi AS, sementara euro jatuh ke level terendah 12 bulan, masih tertekan oleh spekulasi ECB akan melonggarkan kebijakan moneternya lebih lanjut.
Harga minyak AS  juga  jatuh  lebih dari $3 per barel, dimana  saham‐saham unggulan  di  sektor  energi memberikan  kontribusi hampir  50% untuk pelemahan  indeks S&P 500. Ditengah volume perdagangan yang  tipis,  indeks S&P 500 ditutup  sedikit melemah,  setelah mencatat  level  tertinggi historisnya. Sedangkan harga minyak Brent  jatuh hempir ke $100 per barel,  tertekan oleh kekhawatiran menurunnya permintaan dari Cina dan Eropa, menguatnya dolar dan berimpahnya pasokan.
Sektor manufaktur AS menembus level puncak hampir 3‐1/2 tahun di bulan Agustus dan belanja konstruksi (construction spending) rebound tajam di bulan Juli, tanda‐tanda terbaru dari kekuatan ekonomi AS.  Data  tersebut  telah mengangkat dolar hampir 0,8%  terhadap  yen  Jepang, mendorongnya untuk naik  di  atas  level 105  yen  yang untuk pertama kalinya  sejak pekan pertama  tahun  ini. Sedangkan harga Treasury AS  tenor 10  tahun melanjutkan koreksinya usai  rilis data  tersebut.
  • EURUSD :

Euro jatuh pada level terendah dalam 12 bulan, masih tertekan oleh spekulasi bahwa ECB akan melonggarkan kembali kebijakan moneternya lebih lanjut.
Investor masih menantikan sidang ECB Kamis besok untuk mlihat testimoni Draghi. Jika Draghi tidak mengumumkan sesuatu yang  lebih akomodatif atau stimulatif, maka pasar saham Eropa cenderung akan mengalami  tekanan yang akan berlanjut ke pasar saham AS, meskipun kemungkinan hanya bersifat sementara saja. Namun demikian, prospek pelonggaran kebijakan moneter ECB di masa depan terbuka luas setelah ekonomi zona euro gagal untuk tumbuh karena krisis Ukraina.
  • GBPUSD :

Sterling melemah terhadap dollar belum mampu rebound meski data konstruksi meningkat.    Output konstruksi di Ingrris tumbuh dilaju tercepat dalam tujuh bulan pada Agustus, meningkatkan penciptaan lapangan kerja tetapi juga memberikan tekanan pada pemasok, data industri menunjukan pada hari Selasa. Indeks PMI sektor konstruksi menunjukan kenaikan ke angka 64.0 dibulan Agustus.
Perusahaan konstruksi Inggris terpukul oleh krisis keuangan dan hanya mulai tumbuh kuat tahun lalu, dibantu oleh pemulihan ekonomi, suku bunga rendah dan program yang dirancang untuk meningkatkan permintaan untuk rumah.
  • AUDUSD :

RBA Selasa lalu telah mempertahankan tingkat suku bunga pada level terendah 2,5 persen untuk meeting ke‐12 berturut‐turut.
Bank terakhir menurunkan tingkat suku bunga pada bulan Agustus tahun lalu, ketika menurunkan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin.
Hari ini aussie akan dipengaruhi oleh data-data penting seperti PDB kuartal ketiga Australia yang diprediksi tumbuh 0.4%, juga rilis data non-manufacturing PMI China.
Namun yang lebih penting adalah pernyataan Gubernur RBA, Glenn Stevens yang akan menjadi penggerak utama aussie hari ini. Glenn Stevens dijadwalkan akan memberi pernyataan pukul 10:20 wib
  • USDJPY :

Dollar menguat kelevel tertinggi tahun ini terhadap yen Jepang pada Selasa kemarin didukung oleh rilis data manufactur dan konstruksi AS. Data tersebut mengangkat dollar naik hampir 0.8% terhadap yen.
Seorang strategist dari Jefferies mengatakan bahwa pekan ini akan menjadi langkah terbesar dalam kebijakan moneter  “Abenomics” sejak Kuroda di angkat  sebagai Gubernur BoJ.  Statement mengenai  kebijakan moneter akan menjadi  fokus utama bagi  Jepang pekan  ini,  yang dilakukan hari Kamis besok.
Bank of  Japan diperkirakan akan mempertahankan kebijakan  stimulus yang ada dan melihat ekonomi dengan optimis ketika bertemu pada hari Kamis, dan lebih memilih untuk mengambil lebih banyak waktu untuk mengukur apakah data yang lemah cukup untuk mengancam pemulihan yang rapuh.
  • XAUUSD :

Emas  turun  1,7  persen  pada  hari  Selasa  dalam  volume  perdagangan  yang  besar,  penurunan  satu  hari  terbesar  sejak pertengahan Juli, karena kombinasi dari rally dolar AS, penjualan secara teknikal dan turunnya harga minyak mentah yang membawa harga emas kelevel terendah selama 2 bulan lebih.
Penguatan dollar terus menekan emas setelah harga  logam mulia turun di bawah  technical support di level
$ 1275 per ons dan level terendah 21 Agustus di level $ 1273.06 kata para trader.

Author by Paulswen
 

SINYAL FOREX WITH AKURASI & REAL ACCOUNT HISTORY CLICK HERE

INFORMASI  HUBUNGI :
TEAM SIMPRO
NO. HP           :  081380725502
PIN BB           :  2A6066FB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar